Jumat, 25 Maret 2011

Mengungkap Kebenaran Dengan Air Mata

PENGANTAR

Mengungkap Kebenaran Dengan Air Mata

            Ujian nasional berlalu sudah. Namun bekasnya masih terasa. Sisa itu, sayangnya adalah kepedihan. Sebab setelah beberapa hari berlalu satu demi satu pengakuan hadir silih berganti. Ujian Nasional ternyata dilaksanakan amat jauh dari maksud semula. Bukan hanya terjadi pada Ujian Nasional tahun ini saja. Rasa pedih, kecewa dan marah menjadi satu. Karakter dan harga diri memudar perlahan namun pasti.
            Maka apa boleh buat, meski menerjang badai, Komunitas Air Mata Guru kemudian berbicara kepada public. Fakta yang sebenarnya mengenai bagaimana Ujian Nasional diselenggarakan harus diketahui oleh publik. Bahwa Ujian Nasional telah menjadi panggung sandiwara dimana para pendidik telah bersekutu menyelamatkan muka mereka sendiri atas nama upaya meluluskan para siswa. Namun selayaknya sebuah niat, hal itu dating dari keinginan untuk mensukseskan niatan memenuhi standar kelulusan 5,50 di tahun 2009 ini.
            Apa boleh buat juga, bahwa Komunitas Air Mata Guru harus terus menangis. Ungkapan kecurangan yang datang hari demi hari dari para guru, siswa dan bahkan Kepala Sekolah menjadi sebuah bukti bahwa Ujian Naional bukan hanya sebuah sandiwara belaka, tetapi telah dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan.
            Publik boleh menuding dengan bebas siapa saja yang terlibat di dalam masalah ini. Tetapi Komunitas Air Mata Guru hanyalah mengumpulkan fakta yang seharusnya dimiliki dan diketahui oleh para pelaksananya atau penanggung-jawab Ujian Nasional ini. Maka Komunitas Air Mata Guru mengambil peran dan posisi. Menjadi pengungkap kebenaran walau masih dengan air mata dan kesedihan mendalam. Belajar melalui pengalaman tahun-tahun yang lalu maka Komunitas Air Mata Guru membentuk Tim Investigasi Ujian Nasional 2009, dengan harapan dapat mengumpulkan fakta dilapangan yang akurat dan terpercaya.
            Laporan ini adalah sebuah laporan sementara yang ditulis dengan air mata. Kita patut sedih karena generasi mendatang telah menjadi ekperimen kepentingan. Pasti masih banyak lagi laporan yang akan diterima, dan laporan ini masih akan terus dilengkapi. Biarlah waktu yang akan mencatat apakah kita semua belajar atau tidak dari setiap fakta.




Komunitas Air Mata Guru
Mei 2009


1 komentar:

Unknown mengatakan...

mampir kesini ya, mohon kritiknya
http://empatpena.wordpress.com/

insigt menarik tentang UN dari sisi siswa